-->

Gara - gara Jualan Tanah Murah di Depok

advertise here
Halloo teman!

Pagi ini saya ingin berbagi salah satu pengalaman saya yang pernah nyaris saja ditipu oleh orang. Kronologi ceritanya bergini :

Di pertengahan tahun 2010 saya ingin membantu keluarga saya yang sedang membutuhkan dana, dia hendak menjual tanah nya seluas 500m di daerah meruyung depok. Sayangnya tanah itu belum laku - laku sementara kebutuhannya untuk ke rumah sakit dan lain - lain sangat tinggi. Akhirnya saya coba bantu dengan mengiklannya via internet. Kalii aja ketemu jodohnya..kalaupun nggak...yaa atleast saya sudah berusaha lah yaa. Maklum jual tanah senilah ratusan juta rupiah bukan perkara mudah. Teman - teman yang saya coba tawarkan pun sebagian besar menolak, gak sampeee di kantoong booookk!

Di munculkan lah itu nama saya dan no HP saya. Seminggu kemudian banyak yang telp silih berganti sekadar bertanya. Uniknya ada satu orang yang dari Senin dia sudah telp, dan berjanji akan membelinya sambil berpesan pada saya agar tidak melepaskannya pada orang lain.

Saya tanya alamatnya dia hanya menjawab di Bogor. Saya tawarkan untuk ketemu langsung survey lokasi dia menolak dan jawab sudah tahu.

Rabu dan kamis dia menelpon saya sekadar ber say hello, menjaga agar kontak tetap terjaga.

Jumat sore sekitar jam 4 sore dia menelfon saya dan bilang kalau sudah transfer sebesar Rp10.000.000,- sebagai tanda DP ke rekening bank mandiri. Saat itu saya belum mengaktifkan Internet Banking Mandiri, sehingga untuk cek transaksi keluar masuk harus ke ATM.

Pelaku menggiring saya untuk ke ATM. Nadanya penuh semangat begitupun saya yang sudah mulai terbakar emosi senang karena ada transaksi. Setiba di ATM, saat itu saya sendirian. Melihat ATM tidak ada saldo masuk sejumlah 10juta. Tak lama orang tersebut nelpon lagi dan menanyakan apakah saya sudah di ATM?? Dengan polos saya jawab iya sudah.

Dia menggiring saya kembali untuk ke ATM mengarahkan tombol - tombol apa saja yang di tekan, untuk diarahkan ke sisa saldo di ATM. Lalu menanyakan saya.
Penipu : "coba sebut angkanya"
Saya : "ada 120500"

Sekali lagi penipu memainkan emosinya meminta pertanggungjawaban saya karna dia sudah merasa transfer. Tapi saya cuek dan PEDE aja karena memang terbukti gak masuk.


Skenario ke-2
Karena tahap pertama gak berhasil, penipu mananyakan saya adakah no rek yang lainnya??
Ssstt..tau gak kenapa gak berhasil???? Iyaaaaa benerrrrr...karena saldo di mandiri saya diiikiiitttt hahahaaaa... Dia pasti mengira uang saya banyakkkk...secara jualan tanah harga ratusan juta getoo loohh.. Sayapun makin curiga karena penipu kepo bangett sihh sama norek gw. Saya bersikukuh tidak ingin memberi tahu. Bukan karena isi rekening lain banyakkk..tp karena gak suka dehh di kepoin hiiiiii..kepooo dehh.

Karena kami saling bersitegang, diapun bilang "Okee saya telp call center mandiri ya!!" Penipu menyambungkan saya dengan Call Center abal2. Jadi satu line telp ada saya, penipu dan CS Mandiri abal - abal. Yang kerennya, suara CS mandiri abal - abal itu mulai dari tata bahasa sampai cara penyampaikan khas bingggiiiitt seorang CS yang ngomong nya pake SOP dan gak pake emosi plus mendayu2 gitu.

Saya catat semua isi pembicaraan yang penting2. Mulai dari nama CS, nomor induk pegawai si CS. 

Kecurigaan saya bertambah karena saya selalu menantangnya untuk bertemu langsung namun selalu ditolaknya. Saya tanyakan norek mandiri nya pun dia gak mau, katanya nasabah prioritas. Lhaaa...bukannya orang seneng yaa kalau ditanyain norek kan mau terima transferan??

Setiba dirumah kembali setelah dari ATM itu saya telp ke call center mandiri dan mereka menyakatan tidak ada pegawai atas nama tersebut dan No induk pegawainya juga gak ada.

Singkat cerita, saya terbebas dari penipuan itu, lumayan canggih sistem nya. Hingga mampu membawa saya pada satu tahap lagi yang bisa membawa saya jadi korbannya. Nih point - point pembelajarannya ya :

  1. Pisahkan no. HP Pribadi dan No.HP jualan atau No.HP yang akan kamu publish kemana - mana. Karena banyak orang yang akan memanfaatkan no.HP untuk penipuan, marketing dan lain - lain. Termasuk No.HP yang biasa diminta saat apply kartu kredit, tabungan, jualan yang dipublish di internet atau di letakkan di tempat umum lainnya. Jadi idealnya qt punya 2 No.HP yang satu biarkan dia tersebar kemana - mana dan yang satu buat pribadi saja, agar terjaga privacy kita. Dan agar kita lebih siap mental kalau no HP yang sudah tersebar kemana - mana tuhh..siappp aja terima SMS/Telp penipuan, marketing dll
  2. Orang biasa sebut kejahatan seperti ini dengan hipnotis, menurut saya ini bukan hipnotis. Tapi memainkan emosi kita saja. Kalau hati kita stabil terjaga insya Allah kita selalu ada dalam batas kesadaran. Gimana buat hati kita stabil?? Biasakan seimbangkan antara hati dan akal. Selalu berdekatan dengan Allah akan buat kita jadi sering sadar diri.
  3. Orang yang melakukan penipuan biasanya tidak ingin identitasnya diketahui. Karenanya penipu ini sering gonta ganti no HP saat menghubungi kita. Menjawab secara umum saja perihal alamat rumah, alamat kantor dll
  4. Mereka memastikan kita ada dalam kontrolnya, karenanya mereka tidak ingin kita bermusyawarah atau bertanya dengan orang lain saat kita dalam masalah transaksi dengan dia. Karena bicara dengan orang lain pasti akan memberi input ke otak kita dan bisa membuyarkan konsentrasi kita yang sedang terhipnotis olehnya. Karenanya biasakan bicara dengan keluarga terdekat.
  5. Karena ini terkait dengan perbankan, transaksi dibuat sengaja di hari jumat sore. Seperti yang kita tahu, sabtu minggu kan bank liburrr.. Jadi mereka berharap kita gak bisa kroscek or laporan ke bank langsung. Yang punya teman atau keluarga kerja di bank,
  6. Lebih menyasar korban wanita, karena kaum wanita lebih mudah tertipu. Mudah dimainkan emosinya. Hati2 yaa kaum ibu..
Okee deh itu saja coretan pagi ini..Semangatt pageeeeeee!!!!

Salam hangat,

ari asri
Post a Comment
Click to comment