kutekan send dari layar hpku. Bereslah.
It’s Friday!!! Hmm..what a happy day! Yupz. Karena besok kan hari liburku, karena juga malam ini aku akan bertemu dengan adik – adik pengajian, n karena yang terakhir neh! selepasnya I’ll go homez.. Wuiiihh!!! Kuangeeennn ne rek!
Malam ini aku akan menghidangkan materi fiqh wanita untuk adik – adikku. Aku memang bukan fuqoha yang ahli fikh. Bukan pula santriwati lulusan sebuah pesantren. Tak pernah lulus sekolah formal agama, hmm..pernah ding aku mengecapnya, hanya beberapa tahun di madrasah ibtidaiyah yang lokasinya tak seberapa jauh dari rumahku. Tapi..yaa gitu deh..aku tak melanjutkannya. Tak sanggup fisik dan fikiranku yang masih SD saat itu bersekolah 8 jam hampir setiap harinya. Pagi hingga siang sekolah, siang hingga sore di madrasah. Tapi..itu semua tak menghalangi aku untuk berdakwah. Bermodalkan niat, referensi buku – buku yang sudah kubaca, materi – materi taujih dari ustadz/ah, dan notelp teman – teman. Lho kog??? (Gaya sok imut mode on) Iya, khan kalau ada pertanyaan dan aku ndak bisa jawab, tinggal telp dan tanya beliau. Hehehe.
Jam 19.00 WIB. Selepas sholat magrib, aku bersiap menuju masjid Asy-syarif di bilangan Tanah Abang. Materi sudah kusiapkan dalam laptop pinjaman kantor. Hari ini aku sengaja menyiapkannya, special. File presentasi plus dengan iringan musik siap menghantarkan aku menyampaikan materi taujih hari ini. Sebuah kitab fikh syeikh sayyid sabiq yang bab nya terkait dengan haidh sudah kusisipkan dalam tas. Maklum, materi ini cukup berat untuk orang sekaliber aku. Karenanya bekalnya mesti banyak. Tapi..yaa..bagaimana lagi. Adik – adikku baru saja memasuki usia pubertas. Usia awal pertumbuhannya menjadi remaja, menjadi baligh. Jadi tentu saja mereka butuh pengetahuan tentang dunia barunya. Bagaimana agama memandangnya, bagaimana ilmu pengetahuan menjelaskan proses kejadiannya, bagaimana segalanya berakses pada perubahan fisik dan psycis nya, bagaimana kesehatan reproduksinya mesti dijaga, dsbnya.
Aku bersiap berangkat. Kali ini aku sengaja mengenakan blus pink berhias bordir dan renda yang kupadukan dengan jilbab senada plus accessorisnya. Satu lagi yang ndak lupa, cassis rose yang lembut cucok deh buat acara malam hari, kupercikkan ke pergelangan tangan dan lainnya. Hmm, keren abiz deh. Pokoknya bak srikandi ingin jumpa arjuna. Deeeuuu…(kayak udah pernah ajjaah..)
Iya dungs!. Menjadi mentor bagi anak – anak ABG memang mesti menyesuaikan dengan dunianya. Aku mesti bersaing dengan artis – artis, atau figure – figure remaja yang lain yang nggak jelas itu untuk mendapatkan perhatian mereka. Karenanya, good performance juga jadi prioritas. Kalau ndak, wajar saja jika mereka lebih melirik artis – artis yang baru dilihat saja sudah menyenangkan buat mereka.
Terakhir. Aku pastikan diri untuk berangkat dengan wudhu. Kuharap kesucian dari percikan air wudhu, akan mensucikan niat dalam langkahku, memudahkan aku dan adik – adikku untuk sama – sama mempelajari ilmuNya. Sesungguhnya dan sejujurnya, inilah prepare yang paling dalam diantara yang lain. Mempersiapkan ruhiy! Good performance just a first step, but the point is how to accomplish the subject in front of them. So the purpose of the subject can reached into them. (Uppfff..bener gak ya gramernya? Maklum masi level elemen-teri medan neh)
It’s Friday!!! Hmm..what a happy day! Yupz. Karena besok kan hari liburku, karena juga malam ini aku akan bertemu dengan adik – adik pengajian, n karena yang terakhir neh! selepasnya I’ll go homez.. Wuiiihh!!! Kuangeeennn ne rek!
Malam ini aku akan menghidangkan materi fiqh wanita untuk adik – adikku. Aku memang bukan fuqoha yang ahli fikh. Bukan pula santriwati lulusan sebuah pesantren. Tak pernah lulus sekolah formal agama, hmm..pernah ding aku mengecapnya, hanya beberapa tahun di madrasah ibtidaiyah yang lokasinya tak seberapa jauh dari rumahku. Tapi..yaa gitu deh..aku tak melanjutkannya. Tak sanggup fisik dan fikiranku yang masih SD saat itu bersekolah 8 jam hampir setiap harinya. Pagi hingga siang sekolah, siang hingga sore di madrasah. Tapi..itu semua tak menghalangi aku untuk berdakwah. Bermodalkan niat, referensi buku – buku yang sudah kubaca, materi – materi taujih dari ustadz/ah, dan notelp teman – teman. Lho kog??? (Gaya sok imut mode on) Iya, khan kalau ada pertanyaan dan aku ndak bisa jawab, tinggal telp dan tanya beliau. Hehehe.
Jam 19.00 WIB. Selepas sholat magrib, aku bersiap menuju masjid Asy-syarif di bilangan Tanah Abang. Materi sudah kusiapkan dalam laptop pinjaman kantor. Hari ini aku sengaja menyiapkannya, special. File presentasi plus dengan iringan musik siap menghantarkan aku menyampaikan materi taujih hari ini. Sebuah kitab fikh syeikh sayyid sabiq yang bab nya terkait dengan haidh sudah kusisipkan dalam tas. Maklum, materi ini cukup berat untuk orang sekaliber aku. Karenanya bekalnya mesti banyak. Tapi..yaa..bagaimana lagi. Adik – adikku baru saja memasuki usia pubertas. Usia awal pertumbuhannya menjadi remaja, menjadi baligh. Jadi tentu saja mereka butuh pengetahuan tentang dunia barunya. Bagaimana agama memandangnya, bagaimana ilmu pengetahuan menjelaskan proses kejadiannya, bagaimana segalanya berakses pada perubahan fisik dan psycis nya, bagaimana kesehatan reproduksinya mesti dijaga, dsbnya.
Aku bersiap berangkat. Kali ini aku sengaja mengenakan blus pink berhias bordir dan renda yang kupadukan dengan jilbab senada plus accessorisnya. Satu lagi yang ndak lupa, cassis rose yang lembut cucok deh buat acara malam hari, kupercikkan ke pergelangan tangan dan lainnya. Hmm, keren abiz deh. Pokoknya bak srikandi ingin jumpa arjuna. Deeeuuu…(kayak udah pernah ajjaah..)
Iya dungs!. Menjadi mentor bagi anak – anak ABG memang mesti menyesuaikan dengan dunianya. Aku mesti bersaing dengan artis – artis, atau figure – figure remaja yang lain yang nggak jelas itu untuk mendapatkan perhatian mereka. Karenanya, good performance juga jadi prioritas. Kalau ndak, wajar saja jika mereka lebih melirik artis – artis yang baru dilihat saja sudah menyenangkan buat mereka.
Terakhir. Aku pastikan diri untuk berangkat dengan wudhu. Kuharap kesucian dari percikan air wudhu, akan mensucikan niat dalam langkahku, memudahkan aku dan adik – adikku untuk sama – sama mempelajari ilmuNya. Sesungguhnya dan sejujurnya, inilah prepare yang paling dalam diantara yang lain. Mempersiapkan ruhiy! Good performance just a first step, but the point is how to accomplish the subject in front of them. So the purpose of the subject can reached into them. (Uppfff..bener gak ya gramernya? Maklum masi level elemen-teri medan neh)
Dari rumah kostanku ke masjid Asy-syarif tidaklah terlampau jauh. Aku hanya menumpang Mikrolet 08 yang menuju ke Tanah Abang, 10 menit sampai lah di mulut jalan Tanah abang 4. Aku bergegas turun, menyebrang jalan raya … lalu menelusuri jalan tanah abang 4 yang lebar. Dikanan kiri jalan rapat oleh rumah penduduk yang cukup mewah dan luas yang beberapanya berpagar tinggi. Atau ruko dan kantor – kantor yang sudah ditinggalkan pulang karyawannya. Disepanjang jalan diterangi lampu jalan raya yang berpendar tidak terlampau terang, itupun terkadang tertutupi oleh pohon – pohon besar yang berdahan lebar. Ndak terlalu banyak orang yang lalu lalang, kecuali beberapa orang kaum adam yang duduk berkelompok. Asyik dalam obrolan mereka atau menggelar konser musik kecil. Lima belas menit kemudian sampailah aku dimasjid.