Nikmat Tuhan kamu yang mana lagi yang akan kamu dustakan?
sesaat hening dalam tafakur
ayat Arrahman
kutatap di sana
seorang hamba dalam doa
menyembah-NYA
raganya biasa
tangan dan pancaindra terlihat ada
hanya tak tampak kedua kakinya
dalam khusuk doa
sembahyang fardhunya
terlihat senyum syukurnya
tiada rasa ia menghimba
doa bahagianya terdengar jelas
“Tuhan Terima Kasih Kau Beri hamba nikmat di hari ini”
seluruh mata menujunya
bertanya
“bagaimana ia bahagia?”
sedang bersarung pun susah payah
sedang berganti celana tak kuasa
Nikmat Tuhan kamu yang mana lagi yang akan kamu dustakan?
ku menghiba dalam derai air mata
tiada kukira ternyata ia begitu bahagia
dalam syukur pada-NYA
sedang aku tiada kenapa
tapi tiada dapat syukur pada-NYA
hanya sesal yang ada selalu bertanya pada-NYA
mengapa? mengapa? mengapa?
tidakkah DIA kan murka.
Nikmat Tuhan kamu yang mana lagi yang akan kamu dustakan?
sedang berbagai karunia telah dilimpahkan-NYA
-hamba fana-